Di bulan Ramadhan benarkah para setan dibelenggu, melihat faktanya
sewaktu berpuasa masih saja ada yang berpacaran dan maksiat lainnya
masih tetap terjadi?
Hal itu terjadi karena masih dimungkinkan
kejelekan tersebut terjadi akibat nafsu yang jelek dari seseorang atau
pengaruh setan dari bangsa manusia.
Berkata Imam al-Qurthubiy
setelah mengunggulkan pernyataan hadits “Pada bulan Ramadhan pintu
neraka ditutup rapat dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan setan
diborgol” pada dzahirnya hadits, bila ditanyakan “Bagaimana kita masih
banyak melihat kejelekan dan maksiat terjadi di bulan Ramadhan bila
memang setan telah diborgol?” Kejelekan tersebut menjadi jarang terjadi
pada orang yang berpuasa dengan menjalankan semua syarat-syaratnya dan
menjaga adab-adabnya.
Atau yang diborgol hanyalah sebagian setan
tidak semuanya seperti keterangan di sebagian riwayat terdahulu. Atau
yang dimaksud adalah sedikitnya kejelekan di bulan Ramadhan, ini adalah
hal nyata karena kejelekan di bulan Ramadhan kenyataannya memang lebih
sedikit dibanding di bulan-bulan lainnya dan bukan berarti apabila semua
setan diborgol di bulan Ramadhan sekalipun, tidak akan terjadi
kejelekan dan kemaksiatan karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut
terjadi disebabkan oleh nafsu yang jelek atau setan dari sebangsa
manusia.”
Dan berkata ulama lainnya: “Pengertian setan dibelenggu
di bulan Ramadhan adalah tidak adanya lagi alasan seorang mukallaf,
seolah-olah dikatakan: “Telah tercegah setan dari menggodamu maka jangan
beralasan dirimu karenanya (godaan setan) saat meninggalkan ketaatan
dan menjalani kemaksiatan.” (Fath al-Bari juz 4 halaman 114-115).